Koen wis duwe NPWP ta?

Suwun bang Muis atas jawabannya...

ebes_fay wrote:

Ker awakmu wis duwe NPWP ta?
...
monggo sing kepingin diskusi ttg perpajakan

sam ayas ate takon setitik
ayas yo wes "terpaksa" nduwe NPWP pribadi, mergo syarat tk KPR gw nyicil omah hare.....
1.misale ate pindah domisili baru alamat NPWP lama opo kudu dilaporno nang pratama setempat lek ancen duwe alamat anyar, jare koncoku lek gak laporan pndah engkok SPT ne dad dobel yo sam?
2. Laporan SPT iku setahun sekali opo sekali seumur hidup sam?soale ayas gak tau nggawe SPT dewe (perusahaan sing ngurus) ayas ngertine mek dikongkon laporan nang kantor pratama setempat(sesuai KTP)
3. Akhir2 iki kan santer onok Sunset Policy...aku ngiro iki semacam pemutihan tunggakan pajek yo sam?
lah lek misale onok pengusaha sing nilep pajek sampek MMan ngono terus diputihno lak enak sam,jare2 iku kebijakan DPR supoyo pengusaha gak diuber2 terus ambek wong pajek opo iyo?
mohon petunjuk guru

sentolop wrote:

ebes_fay wrote:

Ker awakmu wis duwe NPWP ta?
...
monggo sing kepingin diskusi ttg perpajakan

sam ayas ate takon setitik
ayas yo wes "terpaksa" nduwe NPWP pribadi, mergo syarat tk KPR gw nyicil omah hare.....
1.misale ate pindah domisili baru alamat NPWP lama opo kudu dilaporno nang pratama setempat lek ancen duwe alamat anyar, jare koncoku lek gak laporan pndah engkok SPT ne dad dobel yo sam?
2. Laporan SPT iku setahun sekali opo sekali seumur hidup sam?soale ayas gak tau nggawe SPT dewe (perusahaan sing ngurus) ayas ngertine mek dikongkon laporan nang kantor pratama setempat(sesuai KTP)
3. Akhir2 iki kan santer onok Sunset Policy...aku ngiro iki semacam pemutihan tunggakan pajek yo sam?
lah lek misale onok pengusaha sing nilep pajek sampek MMan ngono terus diputihno lak enak sam,jare2 iku kebijakan DPR supoyo pengusaha gak diuber2 terus ambek wong pajek opo iyo?
mohon petunjuk guru

1. Lek duwe NPWP, yo meh podo ambek duwe KTP, lek ono perubahan data kependudukan, misale pindah alamat, yo kudune melapor, untuk dilakukan perubahan data.
2. Laporan SPT untuk orang pribadi iku tergantung status dari wajib pajak, ada 2 macam status:
a. Orang pribadi yang mempunyai pekerjaan bebas, misalnya wiraswasta yang menggunakan nama pribadi bukan badan hukum (contohne: biyen Jipang pas ndik malang dodolan rosok'an, tapi gak nggawe ceneng CV utowo PT, iki sing disebut pekerjaan bebas). lek sing iki duwe kewajiban melaporkan SPT masa (per bulan) ono pph pasal 25 (angsuran atas pph tahunan), spt pph pasal 21 (jika memiliki karyawan) dan spt masa PPN (jika mempunyai kewajiban memungut PPN). SPT Tahunan tetap menjadi kewajiban yang dilaporkan terakhir tgl 31 maret tahun berikutnya
b. Orang Pribadi yang tidak memiliki pekerjaan bebas, misalnya karyawan swasta, PNS, anggota TNI, kalo yang ini cukup melaporkan setahun sekali.... dengan melampirkan bukti potong dari perusahaan.
3. Sunset Policy iku semacam program pengampunan pajak, tapi bukan penghapusan tunggakan pajak. Sing duwe HUTANG PAJAK yo tetep kudu rayab ker!!!
HUTANG PAJAK iku tunggakan yang berupa sanksi denda dan atau bunga serta kekurang bayaran pajak, biasanya hasil dari pemeriksaan/ penelitian pajak.
Nah untuk sunset policy, wajib pajak diberikan kesempatan untuk melaporkan penghasilannya yang selama ini mungkin terlewatkan atau belum dilaporkan.
Dan atas SPT yang dilaporkan atau diikutkan proram sunset policy tadi akan dijamin untuk tidak diberikan sanksi berupa denda maupun bunga, plus JAMINAN TIDAK DIPERIKSA.
Jaminan tidak akan diperiksa ini bukan berarti mereka akan aman begitu saja, jika ditemukan dikemudian hari data lain yang belum/ tidak dilaporkan dalam sunset policy maka akan langsung diSIDIK, dan akan dianggap sebagai penggelapan pajak dengan sanksi PIDANA.
UNtuk bebas sanksi bunga/ denda, memang cukup efektif, karena ini akan meringankan beban pengusaha yang tidak ingin melaporkan penghasilan yang sebelumnya tidak dilaporkan. Misalnya saja, jika si A untuk penghitungan PPh yang kurang dibayarkan tahun 2000 ada kurang bayar 10 juta, maka jika dengan tarif normal, si A ini akan terancam dikenakan bunga maksimal 48% (perbulan 2 %, maksimal 24 bulan), maka dia harus bayar bunga 4,8jt, tentunya ini akan memberatkan.... nah itulah maka dengan sunset policy dia cukup bayar 10 jt.
Sunset policy hanya untuk PPH saja, tidak untuk pasal atau jenis pajak yang lain misalnya PPh pasal 21 atau PPN
Dan jika perusahaan yang mengikuti sunset policy, maka pengaruh di PPN-nya dan PPh Pasal 21 bisa adi justru lebih besar...
sebagai contoh, sbelumnya PT A melaporkan omsetnya cm 10M, tetapi setelah sunset policy dia melaporkan imset 15M, mungkin PT A atas PPHnya dia tidak akan denda, tapi dia juga harus memperbaiki laporan atas PPNnya, ada selisih 5M, jika PPN 10% dari 5M maka dia harus 500jt belum lg dendanya... 48% dari 500jt...
Insyaallah negoro jik bati ker !!!

*Lek umak ngomong DPR diatur2 ambek pengusaha iki rodho ono tapi ayas gak melok2 ngomong perkoro iki.... ndik trit liyane ae....

sampek lali nge-klik pulinge....
siji maneh sam,
kartu NPWP ku kan model lawas seng biru muda dilaminating, lek saumpomo kepingin ganti sing anyar model koyok kartu ATM ngono iso gak yo, cekno praktis lek wadahi dompet dicangking nang ndi2
suwun,..

Lek iku gampang....
awakmu kari nyebut NPWP-mu ... trus ngkok takcetakno....
jupuk'en nang omah ambek gawakno DUREN

sakjane njaluk nang KPP iso tapi biasane ambek arek2 dibatesi, soale kartune saiki terbatas....
arek2 bagian NPWP saiki lg oveload kerjoan... lek biyen sedino nglayani NPWP 20an saiki iso2 200an, sedino kudu dadi...
arek2 iku saiki lembur sampek jam 7-9an bengi

om ayas kenek jamsostek opo
npwp yo kenek pisan

kipa ilakes infone sam...
nokat maneh sam : ayas mau tanya tentang macam2 pajak dan rumus perhitunganya sam ... oleh ga??

wong nyamar wrote:

kipa ilakes infone sam...
nokat maneh sam : ayas mau tanya tentang macam2 pajak dan rumus perhitunganya sam ... oleh ga??

koen takok opo ae yo gpp....
lek iso njawab yo tak jawab

4G03S HARE wrote:

om ayas kenek jamsostek opo
npwp yo kenek pisan

tetep kenek

1. pajak penghasilan sik sam..... rumus perhitunganya gimana??
iku sik sam....

oh iyo sam ... aku ate takon sekaligus membandingkan sistem pajak ndek indo

ngene ...

lek ndek jepang, semua orang yang sudah bekerja / berumah tangga wajib membayar pajak atau yang biasa disebut Nenkin, pajak itu dibayarkan setiap bulan yang langsung didebit dari gaji mereka, nah pajak-pajak yang terkumpul tersebut difungsikan oleh pemerintah jepang untuk :

1. pembenahan fasilitas kota
2. penambahan fasilitas kota
3. merawat para jompo
4. sebagai dana tambahan dalam hal membantu negara lain yang sedang membutuhkan, contoh pas indonesia kenek tsunami wingi

dan, pada tahun yang telah ditentukan (mboh pastine piro), pajak-pajak yang telah dibayar tersebut akan dikembalikan kepada wajib pajak (entah berapa persen yang kembali, tapi sing pasti mbalek), aku ndek kene ae ben ulan yo dipotong pajak tekan total gajiku, tapi pas aku mbalek nang indo iku kurang lebih (sing tau tak takokno) akan dikembalikan sebesar 70 - 85 %

nah selaku orang Indonesia YANG BAIK dan harus membayar pajak, apakah semua yang tak tulis ndek ndukur yo diterapno ndek Indo?

lek enggak, trus pajak2 iku gawe opo? transparansinya?

trus maneh, sampean ngomong + ndisik aku tau krungu iklan ndek TV, JADILAH WARGA NEGARA YANG BAIK DENGAN MEMBAYAR PAJAK ... lek saumpomo aku gak mbayar pajak, tapi selama hidup ndek Indonesia, aku gak berbuat hal-hal kriminal atau yang merugikan orang lain malah justru membuat orang lain pada umumnya dan Indonesia pada khususnya menjadi "happy" (contoh. menemukan sesuatu yang berguna bagi masyarakat Indonesia), opo aku sek termasuk ORANG YANG GAK BAIK SEBAGAI WARGA NEGARA ?

atau

aku mbayar pajak, tapi kelakuanku onar, berarti aku sek termasuk orang yang baik ... ngono ta?

wong nyamar wrote:

1. pajak penghasilan sik sam..... rumus perhitunganya gimana??
iku sik sam....

Ngitung PPh iku ono beberapa macem.... sing mbok karepno sing ngendi?
PPh tahunan opo sing dipotong kantor/perusahaan (per bulan)?

iki aku kopas tekan http://doeytea.wordpress.com/2007/03/23/menghitung-pph-karyawan/
pegel ker kate ngetik

Memenuhi pertanyaan seseorang dalam tulisan ini, saya coba mengilustrasikan bagaimana perhitungan PPh Pasal 21 Karyawan. Acuan peraturan yang berlaku pada saat ini adalah Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-15/PJ/2006. Untuk memudahkan perhitungan saya memakai kasus yang paling umum ditemui di perusahaan.

Langkah-langkah penghitungan PPh Pasal 21 secara garis besar adalah sebagai berikut :

Hitung penghasilan neto sebulan dengan cara mengurangkan penghasilan bruto sebulan dengan biaya jabatan dan iuran pensiun. Termasuk penghasilan bruto adalah gaji plus tunjangan-tunjangan lain sebulan tetapi tidak termasuk imbalan dalam bentuk natura atau kenikmatan. Besarnya biaya jabatan tiap bulan adalah 5% dari penghasilan bruto sebulan tetapi tidak boleh melebihi Rp108.000 sebulan.Iuran pensiun di sini adalah iuran pensiun yang ditanggung oleh pegawai yang dipotong dari gajinya.

Hitung penghasilan neto setahun dengan cara penghasilan neto sebulan dikalikan 12 bulan.

Hitung Penghasilan Kena Pajak dengan cara mengurangkan Penghasilan neto setahun dengan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). Besarnya PTKP yang berlaku sekarang adalah Rp13.200.000 setahun untuk yang berstatus tidak kawin tanpa anak. Kalau statusnya kawin diberikan tambahan PTKP sebesar Rp1.200.000 setahun. Kalau memiliki anak atau tanggungan, diberikan tambahan PTKP masing-masing Rp1.200.000 setahun maksimal 3 orang. Untuk memahami PTKP lebih lanjut silahkan baca tulisan ini.

Hitung PPh Pasal 21 Terutang setahun dengan cara mengalikan tarif PPh dengan Penghasilan Kena Pajak. Besarnya tarif PPh di sini adalah tarif PPh Pasal 17 UU PPh untuk orang pribadi yang besarnya adalah 5% untuk lapisan PKP sampai dengan Rp25.000.000, 10% untuk lapisan di atas Rp25.000.000 sampai dengan Rp50.000.000. Tabel berikut menjelaskan tarif Pasal 17.


Lapisan Penghasilan Kena Pajak
Tarif Pajak
Sampai dengan Rp25.000.000,00
5%

Di atas Rp25.000.000,00 sampai dengan Rp50.000.000,00
10%

Di atas Rp50.000.000,00 sampai dengan Rp100.000.000,00
15%

Di atas Rp100.000.000,00 sampai dengan Rp200.000.000,00 25%

Di atas Rp200.000.000,00 35%


Hitung PPh Pasal 21 yang dipotong tiap bulan dengan cara PPh Pasal 21 setahun dibagi 12.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini ilustrasi dari PER-15/PJ/2006.

Tommy Hakim bekerja pada perusahaan PT Mutiara Raya dengan memperoleh Gaji sebulan Rp. 1.500.000,00 dan membayar iuran pensiun sebesar Rp. 75.000,00. Tommy menikah tetapi belum mempunyai anak. Penghitungan PPh Pasal 21-nya adalah sebagai berikut :

Gaji sebulan
Rp 1.500.000,00

Pengurangan :
1. Biaya Jabatan :5% x Rp 1.500.000,00 Rp 75.000,00
2. Iuran Pensiun Rp 75.000,00
Rp 150.000,00
Penghasilan neto sebulan Rp 1.350.000,00
Penghasilan neto setahun adalah
12 x Rp. 1.350.000,00 Rp 16.200.000,00
PTKP setahun
- untuk WP sendiri Rp 13.200.000,00
- tambahan WP kawin Rp 1.200.000,00
Rp 14.400.000,00
Penghasilan Kena Pajak setahun Rp 1.800.000,00

PPh Pasal 21 terutang
5% x Rp. 1.800.000,00 = Rp. 90.000,00
PPh Pasal 21 sebulan
Rp 90.000,00 : 12 = Rp. 7.500,00

Contoh di atas merupakan contoh yang paling sederhana mengilustrasikan bagaimana menghitung PPh Pasal 21. Berbagai variasi bisa mengakibatkan perhitungan yang lebih rumit. Misalnya bagaimana kalau gaji dibayarkan harian atau mingguan, bagaimana perlakuan terhadap karyawati, bagaimana kalau ada uang rapel, bonus dan lain-lain. Bagiamana juga kalau masa perolehan penghasilannya tidak 12 bulan yang diakibatkan karena berhenti kerja, meninggal dunia atau pindah ke cabang lain. Untuk lebih jelasnya silahkan baca PER-15/PJ/2006 tanggal 23 Pebruari 2006. Software penghitungan PPh Pasal 21 juga dengan mudah bisa didapatkan di pasaran kalau kita tidak mau pusing-pusing dengan aturan.

Slatem wrote:

oh iyo sam ... aku ate takon sekaligus membandingkan sistem pajak ndek indo

ngene ...

lek ndek jepang, semua orang yang sudah bekerja / berumah tangga wajib membayar pajak atau yang biasa disebut Nenkin, pajak itu dibayarkan setiap bulan yang langsung didebit dari gaji mereka, nah pajak-pajak yang terkumpul tersebut difungsikan oleh pemerintah jepang untuk :

1. pembenahan fasilitas kota (renovasi rumah dinas gubernur, anggota DPR, dll kan termasuk fasilitas kota)
2. penambahan fasilitas kota (mobil dinas walikota, angota DPR, rapat nang hotel mewah, iku yo fasilitas kota)
3. merawat para jompo (Hakim Agung kan wis jompo)
4. sebagai dana tambahan dalam hal membantu negara lain yang sedang membutuhkan, contoh pas indonesia kenek tsunami wingi (bagi sembako atas nama walikota imcumben, bantu fasum sing kenek banjir,dll)
Iki meh podo ambek ndik Indonesia... ojo kuatir... niat'e apik, itikate ae sing kadang gak pokro

dan, pada tahun yang telah ditentukan (mboh pastine piro), pajak-pajak yang telah dibayar tersebut akan dikembalikan kepada wajib pajak (entah berapa persen yang kembali, tapi sing pasti mbalek), aku ndek kene ae ben ulan yo dipotong pajak tekan total gajiku, tapi pas aku mbalek nang indo iku kurang lebih (sing tau tak takokno) akan dikembalikan sebesar 70 - 85 %

Ada perbedaan sistem tarif di Indonesia dan di luar negeri, kalo di Luar negeri sebagian besar sudah menggunakan sistem pajak final, tarifnya pun disamakan semua... misal 10%.... maka tarif itu akan disamaratakan dengan semua golongan... (lek gak salah ngono), dan tarif pajak penghasilan di luar negeri sangat tinggi
kalo di Indonesia masih menggunakan tarif progresif.... semakin besar penghasilannya maka semakin besar pula tarifnya...
Di luar negeri, pajak akan secara sistematis memberikan pengembalian atas pajak yang telah dibayarkannya...
Hal ini masih belum bisa dilakukan di Indonesia karena sistemnya masih belum mendukung, baik dari sistem aplikasi, UU, database, dll
Setiap pengembalian pajak, di Indonesia, masih harus di periksa secara teliti melalui pemeriksaan pajak, hal ini dikarenakan untuk mengamankan penerimaan pajak. Meskipun demikian (udah diperiksa) masih ditemukan pembobolan pajak melalui mekanisme restitusi pajak.

nah selaku orang Indonesia YANG BAIK dan harus membayar pajak, apakah semua yang tak tulis ndek ndukur yo diterapno ndek Indo?
Insyaallah kabeh iku iso diterapno... saiki kabeh mbalik nang awak dewe... generasi muda iki... isone lapo?
Lek umak jek kepingin dadi PNS ae.... yo mbuh maneh!!!
Lek dadi PNS iku dadi PNS sing bonapit!! Ojo sukur dadi PNS thok ae!!!
tiruen aku iki!!!! PNS yang baik!!!!

lek enggak, trus pajak2 iku gawe opo? transparansinya?
Sing jelas 90% APBN saiki wis dibebankan ndik pajak!!!
Transparansine? iku butuh itikad tekan masing2 pimpinan.
Tapi lek awakdewe iki tetep ngeyel gak gelem bayar pajak gara2 gak ono transparansi... yo tetep salah ker!!!
Pajak iku awal kemandirian bangsa iki. Mosok awak dewe kate terpuruk terus!!
Sistem semakin lama semakin baik. Insyaallah!!!
Lek gak percoyo ambek pemerintah, ojo purik gak gelem mbayar pajak,mending ngejak perang ae...
melok GAM utowo OPM

trus maneh, sampean ngomong + ndisik aku tau krungu iklan ndek TV, JADILAH WARGA NEGARA YANG BAIK DENGAN MEMBAYAR PAJAK ... lek saumpomo aku gak mbayar pajak, tapi selama hidup ndek Indonesia, aku gak berbuat hal-hal kriminal atau yang merugikan orang lain malah justru membuat orang lain pada umumnya dan Indonesia pada khususnya menjadi "happy" (contoh. menemukan sesuatu yang berguna bagi masyarakat Indonesia), opo aku sek termasuk ORANG YANG GAK BAIK SEBAGAI WARGA NEGARA ?

atau

aku mbayar pajak, tapi kelakuanku onar, berarti aku sek termasuk orang yang baik ... ngono ta?

lek sing terakhir iku gampang....
Warga negara yang baik dengan membayar pajak...
membayar pajak iku podo karo melaksanakan / mematuhi undang2 (perpajakan)...
la lek koen berbuat onar,iku podo karo melanggar undang-undang (KUHP, UU LALIN, UU anti pornografi, dll)
melanggar undang2 kok ngaku warga negara yang baik!!!

ojit sam... nuwus... kipa ilakes. .... ta golek bahan pertanyaan maneh sing aku ga eruh...
sambil nunggu... iki lo sam ta traktir ngipok... abek nakam...
lek jipang njaluk... uncalono.... ae....

wong nyamar wrote:

ojit sam... nuwus... kipa ilakes. .... ta golek bahan pertanyaan maneh sing aku ga eruh...
sambil nunggu... iki lo sam ta traktir ngipok... abek nakam...
lek jipang njaluk... uncalono.... ae....

Aku kepingin gpp ta?
suwun yo.....


sik yo aku jek numpak ngalup nang malang....

ebes_fay wrote:

Lek iku gampang....
awakmu kari nyebut NPWP-mu ... trus ngkok takcetakno....
jupuk'en nang omah ambek gawakno DUREN

sakjane njaluk nang KPP iso tapi biasane ambek arek2 dibatesi, soale kartune saiki terbatas....
arek2 bagian NPWP saiki lg oveload kerjoan... lek biyen sedino nglayani NPWP 20an saiki iso2 200an, sedino kudu dadi...
arek2 iku saiki lembur sampek jam 7-9an bengi

Alamat KPP Pratamane bedo propinsi........iso onlen gak nggawe kartune.....(durene durung mateng)

sentolop wrote:

ebes_fay wrote:

Lek iku gampang....
awakmu kari nyebut NPWP-mu ... trus ngkok takcetakno....
jupuk'en nang omah ambek gawakno DUREN

sakjane njaluk nang KPP iso tapi biasane ambek arek2 dibatesi, soale kartune saiki terbatas....
arek2 bagian NPWP saiki lg oveload kerjoan... lek biyen sedino nglayani NPWP 20an saiki iso2 200an, sedino kudu dadi...
arek2 iku saiki lembur sampek jam 7-9an bengi

Alamat KPP Pratamane bedo propinsi........iso onlen gak nggawe kartune.....(durene durung mateng)

gak masalah.... kirim pm ae nang aku no NPWP-mu...
ngkok takcetakno... takirim pos

Suwun sam sium, kartune wis teko (maleh utang duren ayas)





lumayan lek ate kulakan sentolop nang zimbabwe gak kenek biaya fiskal

sam nokat... kenek opo kok pajak saiki disosialisaikan dengan sangat luar biasa ... kok ga bien2 se???

trus sunset policy kenapa kok diperpanjang sampai 28 februari 2009??

terus carane ngecek pajak opo sing perlu tabayar yo opo???

sepurane sam sium ... aku durung gnerti opo fungsine pajak ndek INDONESIA, lek mek gawe membantu negara iku wes itreng, maksudku transparansine iku yokpo ??

wedi ne wes mbayar tapi sing kita peroleh gak sesuai dengan yang kita bayarkan

kita bayar pajak kepada negara, tapi kita memperoleh apa dari negara dengan MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK DENGAN MEMBAYAR PAJAK ?

wong nyamar wrote:

sam nokat... kenek opo kok pajak saiki disosialisaikan dengan sangat luar biasa ... kok ga bien2 se???

trus sunset policy kenapa kok diperpanjang sampai 28 februari 2009??

terus carane ngecek pajak opo sing perlu tabayar yo opo???

Sakjane... sosialisasi pajak ket biyen wis gencar... tapi mungkin ae gak segencar saiki lho opo bedane?????
Dana anggaran gawe publikasi saiki wis gede, dan dana'e wis sangat transparan...
Sakjane menurutku mungkin ae... animo masyarakat sing gede dadine kethok'e sosialisasi sing gencar... adahal yo podo ae...
Termasuk saiki ono perubahan strategi nggawe baliho, spanduk, dll...
Danane biyen gawe ngono iku cilik banget, berhubung saiki danae gede.... yo iso nggawe acara opo ae...

Opo'o sunset policy diperpanjang?
Lek ku faktor politis, faktor Jusuf Kalla dan si MS.Hidayat (ketua KADIN => pas pemilihan ketua kadin de'e nyanggupi nglobby pemerintah cek iso mundurno deadline sunset policy) sing nggawe ruwet...
padahal sakdurunge DJP bersikukuh gak katene mundurno deadline...
tapi yo'opo maneh... negoro iki kan dikuasai GOLPENG=> golongan pengusaha....
dadi opo jare JK...
alasane Bank overload, dll
padahal salahe dewe gak biyen2 bayar & lapor?
Sunset policy iku sosialisasine mulai bulan juni...
dadi... padahal sakjane... negoro gak terpengaruh WP iku melok sunset opo ora... lawong jenenge fasilitas


Pajak iku menganut sistem self assesment, sing ngerti, sing ngitung iku awakmu dewe... tapi lek pajek2 liyane misale PBB, PKB iku officer assesment, negoro sing netukno... sing nitung..

Slatem wrote:

sepurane sam sium ... aku durung gnerti opo fungsine pajak ndek INDONESIA, lek mek gawe membantu negara iku wes itreng, maksudku transparansine iku yokpo ??

wedi ne wes mbayar tapi sing kita peroleh gak sesuai dengan yang kita bayarkan

kita bayar pajak kepada negara, tapi kita memperoleh apa dari negara dengan MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK DENGAN MEMBAYAR PAJAK ?

Slatem wrote:

sepurane sam sium ... aku durung gnerti opo fungsine pajak ndek INDONESIA, lek mek gawe membantu negara iku wes itreng, maksudku transparansine iku yokpo ??

wedi ne wes mbayar tapi sing kita peroleh gak sesuai dengan yang kita bayarkan

kita bayar pajak kepada negara, tapi kita memperoleh apa dari negara dengan MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK DENGAN MEMBAYAR PAJAK ?

Pajek saiki dadi tulang punggung APBN!!!
80% APBN iku tekan Pajak!!!
So...???
pajak dibayarkan tanpa imbal balik secara langsung....
misale... dalan sing diaspal, masiyo lek udan dadi bolong2 ngrusak libom, mbangun sekolah, subsidi obat, dll
bedo ambek retribusi, iku ono imbalan langsung... misale parkir, dll

lek takok masalah transparansi, sing ngendi?
lek transparansi pembayaran pajak...
Uang yang disetorkan iku tekan wajib pajak langsung nang BANK, masuk KAS NEGARA, bukan rekening DJP, rekening bendaharawan, ato rekening pribadi...tapi langsung dicatat oleh KANTOR KAS NEGARA, dan seterusnya... dibagi buat bayar gaji orang pajak, pensiunan, mbangun jalan, biar gak setiap keluar rumah langsung masuk tol, bayangin aja, jika semua orang membangun jalan sendiri2, maka setiap kita akan beli rokok, maka harus bayar jalan yang dibangu oleh orang lain. Atau banyangin saja jika semua sekolah swasta semua, tidak ada sekolah negeri, meskipun saat ini MAHALNYA sekolah negeri melebihi SEKOLAH SWASTA, tapi dengan anggaran 20% yang lebih dari cukup semua program SEKOLAH MAHAL sedikit demi sedikit dihapus.
Atau bisa kita bayangkan semua RUMAH SAKIT adalah milik SWASTA... masiyo RSU iku yo ngono iku tapi kan murah... jek ono PUSKESMAS...

lek transparansi pengeluaran uang negara... wis ono mekanismene... wis ono BPK, KPK, DPR dll

lek awakmu takok pengelolaan pajak secara intern, kepingine koyok ndik luar negeri... iku sing angel...
Bedo sistem'e...
gak podo....
lek ndik Luar iku jek gak ono

sik2...yo ngkok tak sambung maneh...urgent!!!

aku di kongkon ngurus NPWP karo SIUP wek ebes....