Sekedar Info dan berbagi - Mengapa Batu koral digunakan sebagai bantalan rel

“Kalau disebar coklat pasti cepat habis, soalnya diambil sama kamu :P “
“Kalau ditaburin gula, entar digembrong ku sireum”
“Kalau paké sukro (sunda, suuk dijero / kacang atom) juga keburu habis dimakan sama kamu “
“Kalau ditaruh batu sebesar truk, keretanya gak bisa lewat dong”
“Kalau ditanamin padi, sawah dong namanya”
“Kalau ditanamin pohon kelapa, keretanya juga gak bisa lewat dong”
“Wah, kalian mah ngasal pisan :P “
“Eh kamu juga yang lagi baca jangan cengéngésan aja, tau gak jawaban ilmiahnya ?”



Batu kerikil atau dikenal juga sebagai batu ballast memang sengaja disebar di bawah rel kereta api. Fungsinya adalah sebagai pemberat (Ballast). Dengan adanya lapisan batu kerikil ini rel dapat tetap stabil. Batu ballast ini juga mengimbangi berat dan menyerap getaran kereta api yang lewat. Fungsi lainnya adalah menghindari pengikisan tanah oleh air hujan, memperlancar aliran air hujan dan memperlambat tumbuhnya sabangsaning rerumputan di sekitar rel.




Pada prakteknya, batu ballast ini semakin lama semakin rapat posisinya, berkurang jumlahnya, sehingga perlu dilakukan perawatan. Biasanya PT KA akan menurunkan rangkaian Profile Ballast Regulator untuk merawat rel kereta beserta pendukungnya. Pernah lihat kan rangkaian kereta kuning yang tampilannya mirip congcorang / walang sembah ? Nah itu dia kereta PBR.

--------------------------------------------------------------

mungkin agak berbeda dengan yang dipakai dijepang, di jepang sini, bukan batu koral yang dipakai, akan tetapi batu seperti yang dipakai untuk pengecoran, beberapa batu - batu tersebut di campur dengan aspal supaya tidak berpindah tempat. mungkin juga dinegara-negara lain juga berbeda

who knows ... ?

Slatem wrote:

mungkin agak berbeda dengan yang dipakai dijepang, di jepang sini, bukan batu koral yang dipakai, akan tetapi batu seperti yang dipakai untuk pengecoran, beberapa batu - batu tersebut di campur dengan aspal supaya tidak berpindah tempat. mungkin juga dinegara-negara lain juga berbeda

who knows ... ?

Tergantung murah opo mahale barang sam,soale lek mahal yo miker2

manchunia_is_back wrote:

Slatem wrote:

mungkin agak berbeda dengan yang dipakai dijepang, di jepang sini, bukan batu koral yang dipakai, akan tetapi batu seperti yang dipakai untuk pengecoran, beberapa batu - batu tersebut di campur dengan aspal supaya tidak berpindah tempat. mungkin juga dinegara-negara lain juga berbeda

who knows ... ?

Tergantung murah opo mahale barang sam,soale lek mahal yo miker2

maksud te?

Slatem wrote:

manchunia_is_back wrote:

Slatem wrote:

mungkin agak berbeda dengan yang dipakai dijepang, di jepang sini, bukan batu koral yang dipakai, akan tetapi batu seperti yang dipakai untuk pengecoran, beberapa batu - batu tersebut di campur dengan aspal supaya tidak berpindah tempat. mungkin juga dinegara-negara lain juga berbeda

who knows ... ?

Tergantung murah opo mahale barang sam,soale lek mahal yo miker2

maksud te?

Aspal iku mahal ketimbang kerikil opo maneh campuran, lha ndik Indonesia iku luas, iso2 bangkrut lek bantalane sepur niru jepang

jelase jenis kereta sing liwat ndek nduwure pengaruh lah...
bukan sekedar pertimbangan harga n tempat saja.

lha misale keretone Bullettrain, trus rell e dikek i koral, lha opo gak bendino mbenakne koral sing pating slengkrah iku?

chiw wrote:

jelase jenis kereta sing liwat ndek nduwure pengaruh lah...
bukan sekedar pertimbangan harga n tempat saja.

lha misale keretone Bullettrain, trus rell e dikek i koral, lha opo gak bendino mbenakne koral sing pating slengkrah iku?

yo jelas e, gak mungkin lah lintasan bullettrain disekitar e nggawe watu-watu an .... gak mbois lak an

contoh maneh, shinkansen, kereta tercepat di Jepang, mungkin di dunia pisan, gak memakai batu-batuan, dan lintasannya pun tersendiri, dibangun diketinggian kurang lebih 7 - 8 meter diatas permukaan tanah, trus monorail yo gak nggawe watu-watu an

oya..di film2 Hollywood sering terlihat tak ada watu2an di bawah rel.

apakah ini metode jaman kolonial yg masih kita pakai sampai sekarang?

bamz wrote:

oya..di film2 Hollywood sering terlihat tak ada watu2an di bawah rel.

apakah ini metode jaman kolonial yg masih kita pakai sampai sekarang?

Seng jelas ono alasan seperti diatas

manchunia_is_back wrote:

bamz wrote:

oya..di film2 Hollywood sering terlihat tak ada watu2an di bawah rel.

apakah ini metode jaman kolonial yg masih kita pakai sampai sekarang?

Seng jelas ono alasan seperti diatas

opo?