I'm nomaden!

Jare slatem dkongkon aktip ndik kene yo wis!
Aq duwe bahasan! Kita mesti berpindah pindah entah biyen pas sekolah sd ndik smp dll opo kerja dtpt x pindah dtpt y opo hidup dnegara x pindah k negara y. Dll. Kita pasti kudu menyesuaikan toh. Menurut teman2 sing ndik sini mana yg kudu menyesuaikan mereka apa kita! Kira2 caramu Sejauh mana tingkat keberhasilannya! Dan apa parameternya! Terus setujukah dengan kata2 ini "yang sering berubah jarang susah" Sperone lek rodok gak penting wkwkwkwk...

Nung Ning Nang Ning Nung wrote:

Jare slatem dkongkon aktip ndik kene yo wis!
Aq duwe bahasan! Kita mesti berpindah pindah entah biyen pas sekolah sd ndik smp dll opo kerja dtpt x pindah dtpt y opo hidup dnegara x pindah k negara y. Dll. Kita pasti kudu menyesuaikan toh. Menurut teman2 sing ndik sini mana yg kudu menyesuaikan mereka apa kita! Kira2 caramu Sejauh mana tingkat keberhasilannya! Dan apa parameternya! Terus setujukah dengan kata2 ini "yang sering berubah jarang susah" Sperone lek rodok gak penting wkwkwkwk...

jelas kita yang harus menyesuaikan dengan tempat baru tersebut, ada pepatah, dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung

ndek kene (jepang) aku yo mencoba terus menyesuaikan dengan terus beradaptasi dengan segala habitualiti-ne, culture e, dan segala macam e

Slatem wrote:

jelas kita yang harus menyesuaikan dengan tempat baru tersebut, ada pepatah, dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung

ndek kene (jepang) aku yo mencoba terus menyesuaikan dengan terus beradaptasi dengan segala habitualiti-ne, culture e, dan segala macam e

teros brp lama koen menyesuaikan? Ap yg kudu disesaikan? bahasa pasti! Ap kelebihan dan kekurangane bangsa ne jipang "ketek" karo bangsane jepang "manusia podo karo aku" ?

yupz... kitalah yang harus menyesuaikan diri... tapi jangan sampai juga lingkungan baru mengubah diri kita
bisa2 melenceng dari tujuan awal...
tapi lek perubahan positif yoo bolehlah

Nung Ning Nang Ning Nung wrote:

Slatem wrote:

jelas kita yang harus menyesuaikan dengan tempat baru tersebut, ada pepatah, dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung

ndek kene (jepang) aku yo mencoba terus menyesuaikan dengan terus beradaptasi dengan segala habitualiti-ne, culture e, dan segala macam e

teros brp lama koen menyesuaikan? Ap yg kudu disesaikan? bahasa pasti! Ap kelebihan dan kekurangane bangsa ne jipang "ketek" karo bangsane jepang "manusia podo karo aku" ?

maksudte kekurangan dan kelebihan?

setuju kalau kita yang harus menyesuaikan dengan adat dan kebiasaan setempat..... di kota, negara atau perusahaan dimana kita berada saat ini.
asal kita harus memegang teguh prinsip kita!!! prinsip !!!!

wong nyamar wrote:

setuju kalau kita yang harus menyesuaikan dengan adat dan kebiasaan setempat..... di kota, negara atau perusahaan dimana kita berada saat ini.
asal kita harus memegang teguh prinsip kita!!! prinsip !!!!

contoh ...

contohnya di pekerjaan (pengalaman pribadi) : saat saya pertama kali masuk kerja di perusahaan lama... disana saya mulai hubungan dahulu dengan orang2 lama >>>> hal yang pertama kali saya tanyakan adalah tentang kebiasaan2 atau cara kerja pada perusahaan tersebut >>> sayapun mendapatkan informasi tentang kebiasaan di perusahaan itu. setelah mengetahuinya, sayapun mulai menyesuaikan dengan budaya kantor saya agar tidak dianggap "orang aneh". setelah beberapa waktu, sayapun berhasil menyesuaikan diri dan dapat beradaptasi dengan sistem dan budaya ditempat saya bekerja. Namun Lambat laun, ada nilai2 budaya pada perusahaan saya yang tidak sesuai dengan prinsip hidup saya. Atau dengan kata lain bertentangan dengan prinsip hidup saya, seiring berjalanya waktu.... sayapun tidak kuasa terus bertentangan dengan salah satu budaya perusahaan itu. Karena saya minoritas, maka sayapun mundur dengan teratur dan ahirnya mengundrkan diri dari perusahaan itu. Saya ambil keputusan tersebut karena hal-hal yang bertentangan dengan prinsip sangat mengganggu saya, hal itu sagat tidak nyaman dan mempengaruhi kinerja saya dan pada ahirnya saya memutuskan untuk mengundurkan diri.

Slatem wrote:

Nung Ning Nang Ning Nung wrote:

Slatem wrote:

jelas kita yang harus menyesuaikan dengan tempat baru tersebut, ada pepatah, dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung

ndek kene (jepang) aku yo mencoba terus menyesuaikan dengan terus beradaptasi dengan segala habitualiti-ne, culture e, dan segala macam e

teros brp lama koen menyesuaikan? Ap yg kudu disesaikan? bahasa pasti! Ap kelebihan dan kekurangane bangsa ne jipang "ketek" karo bangsane jepang "manusia podo karo aku" ?

maksudte kekurangan dan kelebihan?

maksute bgs ne dw kro jepang lek ad kekurangan lak bgsne dw kudu intropeksi

wong nyamar wrote:

contohnya di pekerjaan (pengalaman pribadi) : saat saya pertama kali masuk kerja di perusahaan lama... disana saya mulai hubungan dahulu dengan orang2 lama >>>> hal yang pertama kali saya tanyakan adalah tentang kebiasaan2 atau cara kerja pada perusahaan tersebut >>> sayapun mendapatkan informasi tentang kebiasaan di perusahaan itu. setelah mengetahuinya, sayapun mulai menyesuaikan dengan budaya kantor saya agar tidak dianggap "orang aneh". setelah beberapa waktu, sayapun berhasil menyesuaikan diri dan dapat beradaptasi dengan sistem dan budaya ditempat saya bekerja. Namun Lambat laun, ada nilai2 budaya pada perusahaan saya yang tidak sesuai dengan prinsip hidup saya. Atau dengan kata lain bertentangan dengan prinsip hidup saya, seiring berjalanya waktu.... sayapun tidak kuasa terus bertentangan dengan salah satu budaya perusahaan itu. Karena saya minoritas, maka sayapun mundur dengan teratur dan ahirnya mengundrkan diri dari perusahaan itu. Saya ambil keputusan tersebut karena hal-hal yang bertentangan dengan prinsip sangat mengganggu saya, hal itu sagat tidak nyaman dan mempengaruhi kinerja saya dan pada ahirnya saya memutuskan untuk mengundurkan diri.

wah bener ri samuri lek kerjo gak kerono krenteke ati mending pindah! Iku jareku. Ancen susah kerjo melu wong liyo! Lek jare konco liyane piye rek?

ayatux wrote:

yupz... kitalah yang harus menyesuaikan diri... tapi jangan sampai juga lingkungan baru mengubah diri kita
bisa2 melenceng dari tujuan awal...
tapi lek perubahan positif yoo bolehlah

perubahan positip iku maksute piye? Soalnyo kadang perubahan positip pun kadang angel dtrimo!

Nung Ning Nang Ning Nung wrote:

ayatux wrote:

yupz... kitalah yang harus menyesuaikan diri... tapi jangan sampai juga lingkungan baru mengubah diri kita
bisa2 melenceng dari tujuan awal...
tapi lek perubahan positif yoo bolehlah

perubahan positip iku maksute piye? Soalnyo kadang perubahan positip pun kadang angel dtrimo!

ada beberapa perubahan yang mw ga mw harus ayas terima, terutama sejak dipindah bagian dari produksi ke warehouse. disana, ayas dituntut buat mandiri. artinya, ga perlu nunggu perintah dari boz. segala pekerjaan dilakukan berdasar deadline dan urgenitas masing2.. ayas dewe sing harus nentukan prioritas. boz cuma jadi pengawas dan penasehat aja istilah'e. iki jelas perubahan besar buat ayas coz sebelum2'e ayas selalu bekerja berdasar perintah boz...

perubahan ini terasa positif buat ayas, coz secara ga langsung mendidik ayas buat bisa ngambil keputusan sendiri, mandiri dan berani ngambil tindakan, tentunya dengan berpikir panjang, memikirkan konsekuensi dari keputusan2 tersebut... gak hanya dalam pekerjaan, tapi jelas ngefek ke dalam sikap ayas sehari2...
po neh boz ayas wong'e benar2 kasih kepercayaan penuh. istilah'e..sakarepmu ngerjakno laporan2 iku yokpo, sing penting ga nyusahno dirimu dan ga ngerugikno perusahaan. trus ga ngelebihi jatah waktu sing wes diberikan. jadi lek kerjaan ga begitu akeh yo g perlu lembur... pinter2 bagi waktu...
so, perubahan positifnya adalah, ayas sing biyen ga pinter bagi waktu, saiki yaa nayamul lah. biyen ga ngerti soal prioritas, saiki thi2k isolah ngatur jam samene lapo, jam samene ngerjakno iki... biyen ga berani ambil keputusan, selalu ragu2, saiki, paling ga wes ngerti dasar2e mengambil kptusan biar manteb, dan itu nuntut ayas buat terus belajar tentang pekerjaan ini. ngerasa tertantang ngunu wes...

begono...uki sing tak maksud perubahan positif dari lingkungan baru..

adaptable itu salah satu cara untuk bertahan hidup.
itu menurutku sih...
kita kita ada sampai sekarang ini kan juga dari proses adaptasi...

itu yang standar. namun ketika seseorang menginginkan sesuatu yang lebih, eksistensi misalnya, ya lingkungan yang mengikuti saya...
dan ini kadang tak terlalu sulit kok...cuman membutuhkan sedikit sentuhan saja.


saya sendiri lebih sering menjadi orang yang adaptable, as long as it doesnt make me goin mad

Menurut ayas fleksibel ae..

Ada saatnya kita yang mengikuti lingkungan sekitar..ada saatnya pula lingkungan yang harus mengikuti kita..
Tergantung situasi dan kondisi di lapangan.Asal semuanya demi kebaikan bersama tak ada salahnya kan?
Misal,sejak ayas pertama kali datang ke kota Malang,mau nggak mau ayas berusaha keras belajar dialek dan bahasa gaulnya kera ngalam.

Sementara,jika ayas misalnya pula sebuah ide atau gagasan tentang sesutau hal yang kira-kira menarik dan bermanfaat bagi siapapun,ayas akan beberkan kepada orang lain,ayas coba kasih gambaran,kasih pemahaman.
Nah di saat seperti inilah kita mencoba agar lingkungan sekitar mau mengikuti kita..

chiw wrote:

adaptable itu salah satu cara untuk bertahan hidup.
itu menurutku sih...
kita kita ada sampai sekarang ini kan juga dari proses adaptasi...

itu yang standar. namun ketika seseorang menginginkan sesuatu yang lebih, eksistensi misalnya, ya lingkungan yang mengikuti saya...
dan ini kadang tak terlalu sulit kok...cuman membutuhkan sedikit sentuhan saja.


saya sendiri lebih sering menjadi orang yang adaptable, as long as it doesnt make me goin mad

setujuh

Wah setujuh tok ae! Nah lek proses adaptapel adapta.. Opo ikumau mbuh aq g eruh ndak berhasil opo kita kudu menghindar ato mengundurkan diri? Apa g ad jawaban opo solusi yg laen?

Mengapa harus mengundurkan diri?Apakah sebegitu vitalnya proses adaptasi bagimu?Apakah hal itu sangat menentukan?
Apakah ketika engkau tak bisa beradaptasi,berarti engkau gagal total?
Coba tanyakan itu dulu pada dirimu sendiri?
Kalo memang semua jawabannya YA,mungkin memang perlu mundur.
Kalo ada jawaban YA ada pula jawaban TIDAK,perlu dipertimbangkan lagi keputusan itu

Barangkali demikian...

bamz wrote:

Mengapa harus mengundurkan diri?Apakah sebegitu vitalnya proses adaptasi bagimu?Apakah hal itu sangat menentukan?
Apakah ketika engkau tak bisa beradaptasi,berarti engkau gagal total?
Coba tanyakan itu dulu pada dirimu sendiri?
Kalo memang semua jawabannya YA,mungkin memang perlu mundur.
Kalo ada jawaban YA ada pula jawaban TIDAK,perlu dipertimbangkan lagi keputusan itu

Barangkali demikian...

1. mengapa harus mengndurkan diri : jika memang prinsip hidup saya bertentangan
2. apakah sebegitu vitalnya proses adaptasi?? : sangat vital, karena ibarat perahu penyeberangan , jika perahu menantang arus... dibutuhkan tenaga yang kuat agar dapat menuju tujuan (seberang).
3. apakah hal itu sangat menentukan?? : ya. karena jika tidak dapat beradaptasi berarti herus melawan kekuatan arus.... bisa memang.. tapi dibutuhkan energi yang besar.
4. apakah ika tidak dapat beradaptasi berarti gagal total?? : bisa ya jika memang arus tersebut sangat besar dan tidak memungkinkan kita lawan. bisa tidak jika arus tersebut masih bisa dilawan dengan cara (strategi) contohnya perahu penyeberagan..

maaf jika ada yang salah.. mohon dikoreksi....

Kalo misal adaptasi kita pada hal-hal yang tidak baik,mundur adalah keputusan yang sangat sangat TEPAT...
Asalkan kita juga sudah menemukan atau paling tidak memiliki gambaran jelas,kemana kita akan singgah ke tempat baru yang lebih baik.
Pendapatku demikian wahai mister samutonggg..

Ah g perlu dpaksa mendapat tpt baru! Tp tetep lek gak srek g ad salahnya lgsg pergi! Toh sapa yg mau lama2 makan ati? Lek g srek maneh piye?

bamz wrote:

Kalo misal adaptasi kita pada hal-hal yang tidak baik,mundur adalah keputusan yang sangat sangat TEPAT...
Asalkan kita juga sudah menemukan atau paling tidak memiliki gambaran jelas,kemana kita akan singgah ke tempat baru yang lebih baik.
Pendapatku demikian wahai mister samutonggg..

yupzz... hal yang harus kita pikirkan sebelum memutuskan buat pergi adalah tujuan kita selanjutnya.. kl belm ada tujuan atau gambaranlah paling tidak, sama saja dengan mengorbankan tujuan kita...

satu lagi, menyerah atau mundur dari suatu lingkungan yang tidak kita sukai atau tidak cocok lagi dengan kita bukan berarti kalah. bisa jadi itu adalah sebuah langkah awal bagi perjalanan kita menuju arah yang lebih baik lagi...

begitu menurut ayas

ya..setuju..

ayatux wrote:

bamz wrote:

Kalo misal adaptasi kita pada hal-hal yang tidak baik,mundur adalah keputusan yang sangat sangat TEPAT...
Asalkan kita juga sudah menemukan atau paling tidak memiliki gambaran jelas,kemana kita akan singgah ke tempat baru yang lebih baik.
Pendapatku demikian wahai mister samutonggg..

yupzz... hal yang harus kita pikirkan sebelum memutuskan buat pergi adalah tujuan kita selanjutnya.. kl belm ada tujuan atau gambaranlah paling tidak, sama saja dengan mengorbankan tujuan kita...

satu lagi, menyerah atau mundur dari suatu lingkungan yang tidak kita sukai atau tidak cocok lagi dengan kita bukan berarti kalah. bisa jadi itu adalah sebuah langkah awal bagi perjalanan kita menuju arah yang lebih baik lagi...
begitu menurut ayas

wew... klo aku ga setuju....
klo emang dah ga sreg di hati... sebelum menentukan tujuan selanjutnya... ayas sudah pergi/mundur...
itu namanya resiko...

trus untuk pendapat yang kedua... ayas setuju....