ROKOK diharamkan??? MUI ada2 aja..

Seng jelas.. gak usah ngurusi MUI......

--------------------------

Sory ker.. ngejunk[

koyok ora ndek indo iku.. koyok nang daerah mongolia.
sante ae,MUI bikin fatwa itu kan untuk dilanggar. bukan untuk ditaati.
persetan kalangan akademis yang katanya pihak yang paling mendukung fatwa ini.

2 ormas Islam besar di Indo aja ga mau komentar kok. serahkan lsg pada individu masing2. sing jelas makruh.

Panji_Asmorobangun wrote:

koyok ora ndek indo iku.. koyok nang daerah mongolia.
sante ae,MUI bikin fatwa itu kan untuk dilanggar. bukan untuk ditaati.
persetan kalangan akademis yang katanya pihak yang paling mendukung fatwa ini.

2 ormas Islam besar di Indo aja ga mau komentar kok. serahkan lsg pada individu masing2. sing jelas makruh.

tekan endi hukum makruh koq moro2 dadi haram????

wong MUI tau sinau agama gak seh???

setau ayas yah, dari berita yang ayas tail di tipi. fatwa roko haram iku ono terusane, dadi ga sebatas, ROKOK ITU HARAM.

yang diharamkan menurut mereka :
1. merokok di tempat umum
2. anak kecil (dibawah umur) yang merokok
3. wanita hamil yang merokok


meskipun begitu, memang MUI terkesan sembrono dalam mngeluarkan fatwa haram dan halal. karena label haram dan halal menyangkut hukum sebuah agama, menyangkut dosa dan pahala.
padahal, ayas melihat, rokok itu lebih cenderung pada unsur sosial, lebih pada rasa saling bertoleransi dan tenggang rasa.

sing doyan ngrokok yo ndelok2 nggen lek pengen ngrokok, intine lebih bertanggung jawab terhadap hobinya itu

sing ga ngrokok yo ojo sampe melok2 ngrokok



karna menurut beberpa survey, rokok adalah penyumbang kematian kedua terbesar setelah kecelakaan lalu lintas, dan menjadi unsur dasar penyakit2 kronis....

harusnya MUI lebih bijak dan arif...
bukan memberi sebuah judge layaknya seorang dewa ,
tapi menginspirasi gerakan tidak merokok di tempat umum dan kampanye bahaya rokok bagi kehamilan serta anak2 kecil. ayas rasa menggalakkan kembali (dengan serius lohh) gerakan2 tersebut akan membuat para perokok bisa sedikit bertoleransi...

kita juga seharusnya bisa lebih bijak menilai sebuah fatwa atau keputusan dr lembaga atau pemerintah... dadi ga memperpanjang kontroversi

tak tambahi.............fatwa merokok haram yo berlaku gawe pengurus MUI iku dewe. (lek masang icon ngrokok hukume opo ker..)

sentolop wrote:

tak tambahi.............fatwa merokok haram yo berlaku gawe pengurus MUI iku dewe. (lek masang icon ngrokok hukume opo ker..)

Ha ha ha ha reneb ban

saaken samurat ga iso "ngerokok" maneh..
padahal hobine "ngerokok"

nadeilakes wrote:

saaken samurat ga iso "ngerokok" maneh..
padahal hobine "ngerokok"

mariki lak onok-onok.....

lho koq guyon ndek VIP

ayas ga guyon sam.. ayas serius...

nadeilakes wrote:

ayas ga guyon sam.. ayas serius...

oo serius ta ..

ayatux wrote:

setau ayas yah, dari berita yang ayas tail di tipi. fatwa roko haram iku ono terusane, dadi ga sebatas, ROKOK ITU HARAM.

yang diharamkan menurut mereka :
1. merokok di tempat umum
2. anak kecil (dibawah umur) yang merokok
3. wanita hamil yang merokok


meskipun begitu, memang MUI terkesan sembrono dalam mngeluarkan fatwa haram dan halal. karena label haram dan halal menyangkut hukum sebuah agama, menyangkut dosa dan pahala.
padahal, ayas melihat, rokok itu lebih cenderung pada unsur sosial, lebih pada rasa saling bertoleransi dan tenggang rasa.

sing doyan ngrokok yo ndelok2 nggen lek pengen ngrokok, intine lebih bertanggung jawab terhadap hobinya itu

sing ga ngrokok yo ojo sampe melok2 ngrokok



karna menurut beberpa survey, rokok adalah penyumbang kematian kedua terbesar setelah kecelakaan lalu lintas, dan menjadi unsur dasar penyakit2 kronis....

harusnya MUI lebih bijak dan arif...
bukan memberi sebuah judge layaknya seorang dewa ,
tapi menginspirasi gerakan tidak merokok di tempat umum dan kampanye bahaya rokok bagi kehamilan serta anak2 kecil. ayas rasa menggalakkan kembali (dengan serius lohh) gerakan2 tersebut akan membuat para perokok bisa sedikit bertoleransi...

kita juga seharusnya bisa lebih bijak menilai sebuah fatwa atau keputusan dr lembaga atau pemerintah... dadi ga memperpanjang kontroversi

akehan endi sing mati akibat rokok opo akibat perang???

lebih merugikan mana merokok dengan korupsi???

kutipan dari jawapos
[ Kamis, 29 Januari 2009 ]
Fatwa MUI Setengah Hati
Oleh Saratri Wilonoyudho
Fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengharamkan rokok dan masalah golput menarik perhatian masyarakat. Sederhana saja, rokok dan golput menyangkut nasib jutaan orang. Apalagi, masalah rokok juga menyangkut periuk nasi sekaligus kesehatan jutaan orang.

Sialnya, fatwa MUI tentang dua hal penting tersebut terkesan setengah hati. Soal fatwa haram merokok, misalnya. Mengapa MUI hanya membatasi untuk anak-anak, remaja, dan wanita hamil, serta mereka yang merokok di tempat umum? Fatwa itu seolah membolehkan atau menghalalkan orang dewasa, wanita tidak hamil, dst merokok sendirian di kamar.

Padahal, duduk masalahnya jelas bahwa sesuatu dianggap haram jika menyebabkan diri sendiri dan orang lain menderita. Atau dalam bahasa yang lebih gampang, jika banyak mudaratnya dibandingkan dengan manfaatnya.

Jangankan merokok atau minum minuman keras, baru makan nasi saja kalau berlebihan dan membuat badan sakit dan kesehatan terganggu sudah termasuk haram. Karena itu, sebelum memutuskan sesuatu itu haram atau tidak, MUI juga mesti bertanya kepada ahli kesehatan, apakah benar hasil penelitian menunjukkan bahwa merokok dapat membahayakan kesehatan manusia?

Jika jawabannya tegas ''ya'', mestinya MUI tidak boleh setengah hati untuk ''membatasi'' larangan merokok hanya bagi anak-anak dan remaja serta wanita hamil. Kalau memang berbahaya, ya harus ada fatwa tegas: merokok haram bagi siapa pun dan di mana pun, baik sendirian, apalagi di tempat umum..................

JAKARTA - Soal fatwa haram rokok, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) tidak satu sikap dengan induknya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU). Kalau PB NU menyatakan hukum merokok adalah makruh, IPNU lebih berpihak ke Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang mengharamkan rokok bagi anak-anak, remaja, dan perempuan hamil.

Ketua Umum PP IPNU Idy Muzzayad mengatakan, pihaknya mendukung fatwa haram rokok yang baru saja diputuskan MUI tersebut. ''Rokok jelas-jelas membawa kerusakan, terutama bagi remaja, dan sama sekali tidak ada manfaat dan kebaikan yang didapatkan dari perbuatan merokok," kata Idy kemarin.

Merokok, kata Idy, bagi pelajar banyak mudaratnya. Apalagi, bagi remaja dan pelajar yang belum berpenghasilan, kebiasaan merokok akan membawa dampak pemborosan dan menambah beban orang tua. PP IPNU pun mengeluarkan instruksi kepada pimpinan wilayah dan pimpinan cabang IPNU untuk ikut menyebarluaskan fatwa MUI tentang rokok tersebut.

''Kepala sekolah dan para guru perlu segera menyambut baik fatwa ini dengan memberikan larangan keras kepada pelajar untuk merokok, baik di sekolah maupun di luar sekolah,'' kata caleg DPR dapil Banten II (Cilegon-Serang) dari PKB itu.

Menurut Idy, dari survei singkat yang dilakukan IPNU, terbukti tidak ada pelajar berprestasi yang merokok. Sebaliknya, persentase pelajar drop out yang merokok cukup tinggi. Ini menunjukkan ada korelasi antara merokok dan prestasi belajar.

Sikap IPNU tersebut berbeda dengan sikap NU yang disampaikan Ketua Umum PB NU Hasyim Muzadi yang menolak fatwa haram rokok yang dikeluarkan MUI tersebut. Hasyim tetap kukuh menyatakan bahwa merokok hukumnya makruh.

Mengenai perbedaan sikap dengan organisasi induknya itu, Idy menyatakan tidak ada masalah. Sikap IPNU juga sudah direstui PB NU. ''Segmen IPNU adalah remaja dan pelajar. Kami sepakat dengan fatwa MUI demi kebaikan para pelajar dan remaja,'' kata Idy.(tom/mk/ jawapos,Kamis, 29 Januari 2009 )

saiki dipikir gampang ae, SALAH SATU aset dan pemasukan negara iku tekan industri rokok (cukai), nah lek MUI moro2 memvonis rokok iku haram, opo gak mikir tentang negorone dewe? sing lebih ekstrim OPO GAK MIKIR NASIB E PARA BURUH ROKOK DISETIAP PABRIK, mau dikemanakan mereka ? opo MUI gelem menghidupi mereka dengan memfatwa ROKOK IKU HARAM

ndek ngalam ae buaaannnyyaaakk sekali pabrik rokok yang legal ataupun yang ilegal, lah ndek kono menyedot tenaga kerja yang tidak sedikit pula, nah mau di bagaimanakan nasib para pekerja setelah itu?

mikir dong MUI !!!!!!!!! dasar MAJELIS UNTUMU IJO

Slatem wrote:

saiki dipikir gampang ae, SALAH SATU aset dan pemasukan negara iku tekan industri rokok (cukai), nah lek MUI moro2 memvonis rokok iku haram, opo gak mikir tentang negorone dewe? sing lebih ekstrim OPO GAK MIKIR NASIB E PARA BURUH ROKOK DISETIAP PABRIK, mau dikemanakan mereka ? opo MUI gelem menghidupi mereka dengan memfatwa ROKOK IKU HARAM

ndek ngalam ae buaaannnyyaaakk sekali pabrik rokok yang legal ataupun yang ilegal, lah ndek kono menyedot tenaga kerja yang tidak sedikit pula, nah mau di bagaimanakan nasib para pekerja setelah itu?

mikir dong MUI !!!!!!!!! dasar MAJELIS UNTUMU IJO

kemaren liat berita di sctv, katanya, salah satu rujukan MUI dalam merumuskan fatwa kontroversial tsb, adalah kerugian bagi negara yang lebih besar jika larangan merokok di tempat umum tidak diindahkan..

ayas lupa persentasinya berapa, maaf... tapi dalam berita tersebut dijelaskan, klo biaya kesehatan untuk perawatan penyakit akibat merokok ataupun sebagai perokok pasif, jauh melebihi keuntungan negara dari penghasilan pabrik2 rokok. jadi imbasnya juga ke masyarakat sendiri. mereka bekerja di pabrik rokok yang bisa menghidupi dulur2 kita itu, tapi biaya kesehatan yang harus mereka keluarkan karena efek dan resiko dari rokok tsb menjadi jauh lebih besar... efek inilah yang perlu dipikir... meski dilematis juga siihh... tetep...

[quote="Panji_Asmorobangun"]

ayatux wrote:

setau ayas yah, dari berita yang ayas tail di tipi. fatwa roko haram iku ono terusane, dadi ga sebatas, ROKOK ITU HARAM.

yang diharamkan menurut mereka :
1. merokok di tempat umum
2. anak kecil (dibawah umur) yang merokok
3. wanita hamil yang merokok


meskipun begitu, memang MUI terkesan sembrono dalam mngeluarkan fatwa haram dan halal. karena label haram dan halal menyangkut hukum sebuah agama, menyangkut dosa dan pahala.
padahal, ayas melihat, rokok itu lebih cenderung pada unsur sosial, lebih pada rasa saling bertoleransi dan tenggang rasa.

sing doyan ngrokok yo ndelok2 nggen lek pengen ngrokok, intine lebih bertanggung jawab terhadap hobinya itu

sing ga ngrokok yo ojo sampe melok2 ngrokok



karna menurut beberpa survey, rokok adalah penyumbang kematian kedua terbesar setelah kecelakaan lalu lintas, dan menjadi unsur dasar penyakit2 kronis....

harusnya MUI lebih bijak dan arif...
bukan memberi sebuah judge layaknya seorang dewa ,
tapi menginspirasi gerakan tidak merokok di tempat umum dan kampanye bahaya rokok bagi kehamilan serta anak2 kecil. ayas rasa menggalakkan kembali (dengan serius lohh) gerakan2 tersebut akan membuat para perokok bisa sedikit bertoleransi...

kita juga seharusnya bisa lebih bijak menilai sebuah fatwa atau keputusan dr lembaga atau pemerintah... dadi ga memperpanjang kontroversi

akehan endi sing mati akibat rokok opo akibat perang???

lebih merugikan mana merokok dengan korupsi???

kalo ditanya perbandingan, ayas rasa itu benar2 dua hal yang berbeda.
akibat dari rokok jauh lebih besar dari yang bisa kita bayangkan, dan itu biasanya baru terasa nanti. enom2anne ngrokok, awak sek tahes ae. tapi mben pas wes kewut, ga kuat lapo2. watuk, asma, dsb... mungkin nawak2 punya gambaran sendiri yang jauh lebih faktual.
maksud ayas, yang dimaksud kematian akibat rokok itu terjadi dari efek2 negatif rokok tersebut, yang menimbulkan penyakit2 mematikan..

dan, seperti yang nawak2 tau, bahaya roko jauh lebih besar terhadap perokok pasif. inilah yang mengakibatkan kematian akibat rokok begitu besar... ga pandang bulu hare.. anak2, bayi, wanita, tua muda bisa terkena imbas dari asap rokok anda

merugikan mana merokok dengan korupsi? ayas rasa sudah jelas jawabannya...

simple aj, kl kita lakuin sesuatu, dan hati kecil kita ngerasa gelisah, itu tandanya kita lakuin hal yang menyimpang dari jalur. sekarang, anda merokok di tempat umum yang banyak orang didalamnya, sedat-sedut, kebal kebul , pasti kita risih dengan pandangan orang2 lain yang merasa terganggu. ingat, itu tmpat umum, selayaknya kita menghormati kepentingan bersama. kalo ga ngerasa risih atau bersalah, atau hati kecil kita ga mengeluarkan alarm apapun... yaa.. tanya lagi pada diri anda
jelas ada yang salah dalam kontrol sosial anda... itu menurut pembahasan mario teguh...

Mbahku ndik Nganjuk ngrokok, umure 81 tahun

Sek kuat macul ndik swah, misale gak ngrokok malah lemes

Jujur ae... Ayas setuju POLL lek ancene kate mengharamkan ROKOK!!!
Tapi sing nggarai ayas gak setuju ambek putusane Fatwa MUI iki, jek ono embel2'e....
Mosok HUKUM kok jek ono jika....
lek jare ayas... lek Haram yo Haram ojo kathik ono embel2'e....
lha wong "jarene" dasare wis kuat....lek jek ono tekanan tekan pemerintah utowo pengusaha supoyo gak mengharamkan rokok... iku sing salah
opo perkoro Pabrik Rokok sak'arat2 trus sing Haram iso dadi gak haram dengan catatan???

Trus ono sing jareku rodho gak cocok ambek putusan sing liyane yoiku tentang GOLPUT iku HARAM....
Lha???
Mosok dikongkon tetep milih....
saiki...misale... ayas seneng ambek CALEG A tapi ayas gak seneng ambek PARTAIne... trus ayas milih GOLPUT ae, opo salah???

definisi fatwa iku opo se ker???
terus dasar pengeluaran fatwa itu apa???

bagaimana suatu hal bisa jadi suatu fatwa???

sing eruh mohon aku sing ga entos opo2 iki di ajari.....

ayatux wrote:

kemaren liat berita di sctv, katanya, salah satu rujukan MUI dalam merumuskan fatwa kontroversial tsb, adalah kerugian bagi negara yang lebih besar jika larangan merokok di tempat umum tidak diindahkan..

ayas lupa persentasinya berapa, maaf... tapi dalam berita tersebut dijelaskan, klo biaya kesehatan untuk perawatan penyakit akibat merokok ataupun sebagai perokok pasif, jauh melebihi keuntungan negara dari penghasilan pabrik2 rokok. jadi imbasnya juga ke masyarakat sendiri. mereka bekerja di pabrik rokok yang bisa menghidupi dulur2 kita itu, tapi biaya kesehatan yang harus mereka keluarkan karena efek dan resiko dari rokok tsb menjadi jauh lebih besar... efek inilah yang perlu dipikir... meski dilematis juga siihh... tetep...

saiki ngene yo mbak, kenapa tidak diatur seperti di luar negeri? apa GAK SANGGUP ???

contoh, di jepang ini, kebebasan akan merokok juga di lindungi oleh pemerintah, ada tempat khusus untuk merokok, merokok sambil bersepeda memang dilarang TAPI TIDAK DIHARAMKAN (yo mesti ae lha jepang guduk islam), merokok di tempat yang bukan semestinya untuk merokok juga dilarang, nah dari contoh kecil tersebut, mestinya MUI gak sembrono asal mengeluarkan fatwa, setidaknya menyarakna pemerintah agar memberlakukan tempat khusus merokok dan tempat umum yang bebas rokok, dengan sanksi tegas apabila ada yang melanggar

terus kalo gini, orang yang diluar islam kan juga tidak menganut sistem haram atau enggak, nah mereka bisa bebas merokok dong ...

"mereka bekerja di pabrik rokok yang bisa menghidupi dulur2 kita itu, tapi biaya kesehatan yang harus mereka keluarkan karena efek dan resiko dari rokok tsb menjadi jauh lebih besar..."

lho semua kan udah ditanggung oleh jamsostek, sampean bekerja pasti juga dipotong biaya asuransi kan ... nah itu gunanya. trus, kalo saumpama rokok diharamkan, kenapa tidak dari dulu kala? trus kalo saumpama rokok itu diharamkan, kenapa pemerintah terkesan hanya "biasa" ?? trus kalo saumpama rokok itu diharamkan, apa gak semakin banyak pengangguran di Indonesia? trus kalo saumpama rokok itu diharamkan, bagaimana nasib mereka yang di PHK ? apa MUI mau menanggung nasib mereka, ana-anak mereka, selama mereka belum mendapatkan pekerjaan baru ? biaya hidup terus meningkat, biaya pendidikan juga tidak kalah tinggi, kalo saumpama mereka di PHK dengan tidak lagi beredarnya rokok di Indonesia, apa mereka terpaksa dan dipaksa harus kembali berjalan di garis kemiskinan ?

FATWA BOLEH ASAL JANGAN KESAMPINGAKAN FAKTOR KEMANUSIAAN

untuk masalah kesehatan (perokok pasif), saumpama sistem larangan (bukan haram) untuk merokok ditempat yang bukan tempat khusus rokok, ayas rasa bisa koq semua itu menjadi balance lagi, dalam artian berkurangnya para perokok pasif

monggo ...

wong nyamar wrote:

definisi fatwa iku opo se ker???
terus dasar pengeluaran fatwa itu apa???

bagaimana suatu hal bisa jadi suatu fatwa???

sing eruh mohon aku sing ga entos opo2 iki di ajari.....

Fatwa (dari bahasa Arab فتوى‎), adalah sebuah keputusan atau nasihat resmi yang diambil oleh sebuah dewan mufti atau ulama.

Penggunaannya dalam kehidupan beragama di Indonesia, Fatwa dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia sebagai suatu keputusan tentang persoalan ijtihadiyah yang terjadi di Indonesia guna dijadikan pegangan pelaksanaan ibadah umat Islam di Indonesia.

Kata fatwa ini masih berkerabat dengan kata petuah dalam bahasa Indonesia.

Menurut usul al-fiqh :

1. Fatwa bisa dikeluarkan apabila ada pembenaraan dari Al-Qur'an dan AL-Hadist
2. Dikeluarkan oleh seseorang yang mengerti akan hal ini (fatwa)


walah akeh lah ... wocoen dewe ndek wikipedia (lagi males nerjemahno)

Golput Haram Rumah Bordil (doli dll) Halal....



Ajur negoroku iki

manchunia_is_back wrote:

Golput Haram Rumah Bordil (doli dll) Halal....



Ajur negoroku iki

iyoi ... sing ajur guduk negorone, tapi mental petinggine, lek rakyat kan kolem tok ... sing dipakai sebagai panutan atau contoh ajur, yo sampek isor2 e ajur kabeh

Slatem wrote:

manchunia_is_back wrote:

Golput Haram Rumah Bordil (doli dll) Halal....



Ajur negoroku iki

iyoi ... sing ajur guduk negorone, tapi mental petinggine, lek rakyat kan kolem tok ... sing dipakai sebagai panutan atau contoh ajur, yo sampek isor2 e ajur kabeh

trus solusinya menurut anda??